Kamis, 28 Juli 2011

Mencintai

MENCINTAI
-M.Anis Matta-
Mencintai tak berarti harus memiliki. Mencintai berarti pengorbanan untuk kebahagiaan orang yang kita cintai. Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilahkan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan. Kita harus belajar untuk bertanggung jawab atas setiap perkataan kita. Bukankah lebih baik bahagia melihat orang yang kita sayangi bahagia bersama orang lain dan akan lebih menyakitkan lagi ketika orang yang kita sayangi tidak bahagia bersama kita.
Kalau cinta berawal dan berakhir karena Allah,
Maka cinta yang lain hanya upaya menunjukkan cinta padaNya,
Pengejawantahan ibadah hati yang paling hakiki:
Selamanya memberi yang bisa kita berikan,
Selamanya membahagiakan orang-orang yang kita cintai.

-M.Anis Matta-
Ketika memang orang yang kita sayangi, harus menikah dengan orang lain... yakinlah saat ini Allah sedang mempersiapkan imam terbaiknya untuk menemani kehidupanmu selanjutnya. Ikhlaskan perasaan itu, hanyutkan ia dalam derasnya air yang mengalir dalam kerinduan. Tak mudah memang,, butuh waktu untuk menetralisir itu. Teori tak semudah prakteknya. Tapi kembalikanlah semua itu pada Pemilik Cinta. Karena Pemilik Cinta yang memberi maka kembalikan lagi dan pintalah kepada Pemilik Cinta untuk mengambilnya kembali. Percayalah...setiap cobaan ada masanya, dan ada waktunya nanti untuk kita bahagia. Hanya berbeda waktu dan caranya^^
Berusaha membuat cinta itu sebagai kata kerja. Lakukanlah kerja jiwa dan raga untuk mencintainya. Kerjakan cinta yang ku maksudkan agar kau temukan cinta yang kau maksudkan, karena cinta adalah kata kerja. Biarlah perasaan hati menjadi makmum bagi kerja-kerja cinta yang dilakukan oleh amal-amal shalih kita (JCPP).
Biarlah rasa sayang ini ku mahkotai dengan keimananku dan biarlah rasa ini berhenti pada titik ketaatan kepadaMu, Ya Rabbku....
Ya ketika cinta yang terlanjur disergap perasaan memiliki,,pembicaraan yang tak seharusnya muncul,, interaksi yang intens,, akibatnya ada suatu harap yang tertanam... ya inilah akibatnya. Belajarlah untuk menyayangi orang sewajarnya,, walo perasaan itu fitrah tapi kemaslah dengan indah agar jika si dia bukan imam kita,, hati ini pun tak begitu terpukul kehilangannya. Itu hanyalah titipan dari Allah,, hanya berbeda caranya saja,,kapan dan bagaimana kita harus berpisah dengan orang yang kita sayangi^^
Ketika mengalami hal itu,, cukuplah air mata ini mengalir sebagai rasa bahagia...karena orang yang kita sayangi akan menggenapkan separuh dari agamaNya bersama pilihan Allah yang lain walo dalam hati menginginkan pilihan itu adalah kita.
Allah memberikan yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan^^
“Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atasnya, dalam kelimpahan yang penuh barakah. Janganlah Kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah” *doa Sang Nabi*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamua'laikum...