Sabtu, 27 Maret 2010

Jiwa Perindu Syurga

Kepada jiwa-jiwa perindu Syurga
"Perjuangan ini tidaklah akan semakin mudah, namun seberat apa pun beban kita kedepan dengan segenap kepahaman hingga ke-tsiqohan kita.
Kita akan senantiasa tegar berdiri. Menapaki perjalanan panjang ini.
Mohonlah agar senantiasa diistiqomahkan di jalan-NYA.
Cinta akan menjadikan kita sibuk untuk senantiasa memberi dan bukan menuntut .
Langkah kita tidak akan kenal henti, sejak hari ihi hingga keSyahidan jadi milik kita."
Fasbiru..
BismiLLAAH assholatu wa sallam ‘ala rasuliLLAAH
Semoga Allah senantiasa melimpahkan barakahnya atas kita. Kita telah bertemu dan bersama di dunia ini, di atas jalan-NYA. Allah lah yang telah menuntun kita sampai di sini. Kita telah bersatu dan berjalan di atas niat mencari keridhaan-NYA. Allah lah yang patut dipuji atas semua karunia kebersamaan ini. Meski kita merasakan lika-liku keberasmaan ini juga tidak pernah sepi dari noda dan kekeliruan, namun kiata masing-masing perlu mengatakan “ innaLLAAHa ma'ana ”.
Al Ahzab 9-11:
“Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan berbagai purbasangka. Disitulah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat.”
Ayat di atas menceritakan keadaan sebuah peperangan Ahzab yang hendak dihadapi oleh kaum muslimin dengan kaum kafir. Allah menceritakan kepada kita, bahwa pada saat itu kaum kafir datang dari segala penjuru, dari atas dan dari bawah sedemikian banyaknya sehingga timbul rasa takut dalam diri sebagian kaum muslimin. Bahkan sedemikian hebatnya rasa takut itu sehingga Allah menggambarkan bahwa pada saat itu kaum muslimin hatinya seakan-akan naik menyesak sampai ke tenggorokan, dalam kelanjutan ayat itu disebutkan bahwa Allah hendak menguji keimanan kaum muslimin. Sebagian kaum muslimin berprasangka yang baik kepada Allah dan tetap teguh keimanan mereka. Namun sebagian lainnya goyah dan berprasangka buruk terhadap Allah.
Sahabatku…..
Marilah kita tengok kedalam diri kita. Pernahkah kita mengalami kondisi yang sama? Pernahkah kita mengalami keadaan dalam hari-hari kita dimana kita dihadapkan kepada suatu permasalahan yang begitu besarnya (menurut kita) sehingga kita takut, gelisah dan berprasangka yang buruk kepada Allah? Pernahkah kita mengalami suatu permasalahan yang mana kita merasa bahwa kita ditinggalkan oleh-Nya?
Jika pernah, yakinlah sahabatku, bahwa kita sedang diuji oleh Allah. Allah menguji sejauh mana keimanan kita. Sejauh mana keyakinan kita kepada Allah yang Maha Pelindung. Sejauh mana kepasrahan kita sebagai hamba kepada Allah Sang Pencipta.
Sahabatku……
Yakinlah bahwa satu kesusahan diapit oleh dua kemudahan. Yakinlah bahwa sesudah kesusahan insyaAllah pasti ada kemudahan. Berprasangka baiklah kepada Allah, karena Dialah yang Maha Mengetahui seluk beluk diri hamba-hamba-Nya. Dan yakinlah bahwa Allah adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang tidak akan pernah mendzhalimi hamba-hamba-Nya. Setiap ujian dan cobaan yang menghadapi diri kita dan kita ikhlas serta sabar menjalaninya maka Allah berjanji akan membalasnya dengan sesuatu yang teramat baik yang belum pernah kita menjumpainya atau bahkan belum pernah terbesit sedikitpun kebaikan itu dalam pikiran kita. Oleh karena itu sahabat, selamat menerima dan menjalani jamuan Allah yaitu cobaan dan ujian hidup……"
tausiyah di atas merupakan kiriman email dari seorang teman
readmore »»