Kamis, 14 Mei 2009

MENCINTAI ROSULULLOH

Cinta Sang Mustafa ,… sebuah artikel yang selalu membuatku menitikkan air mata jika membacanya, Pertama kutemukan artikel itu di sebuah situs yang akhirnya menjadi situs favoritku . Di situ di kisahkan betapa cinta Rosululloh kepada umatnya , sehingga di saat- saat terakhir menjelang wafatnya , yang teringat dan terucap di bibir adalah Ummati .. ummati..

Entah sudah peringatan Maulud Nabi yang ke berapa tahun ini, tetapi tak kunjung ada perubahan yang berarti pada umat ini, umat yang begitu kau cintai ini. Tahun 2005 baru saja berlalu. Ada kejadian yang begitu menyakitkan . Mereka menggambar kartunmu Ya Mustafa,… betapa terluka hati kami mendengar dan melihat kejadian itu. Umatmu di belahan penjuru dunia, sekarang ini sedang mengalami berbagai cobaan yang tidak ringan. Irak belum lagi pulih, Bosnia yang lukanya tak kunjung sembuh, dan negeri para Nabi, Palestina, yang walaupun alhamdulillah sudah menuju titik perbaikan dengan kemenangan para pejuang, tetapi ternyata juga tak mudah membangun kehancuran yang sudah di buat oleh laknatullah Israel.

Sejenak jiwaku kembali ke romantika silam, dimana Rosululloh masih hidup bersama dengan sahabatnya. Begitu banyak episode cinta yang tertoreh , yang tercermin dari hubungan Rosululloh dan sahabat- sahabatnya ataupun umat di zamannya.

Sebagai contoh adalah bagaimana Abu bakar mencintai Rosulullah, hingga merelakan kakinya di gigit ular daripada membangunkan Sang Mustafa yang saat itu sedang terlelap di pangkuannya. Dan sebaliknya bagaimana kemudian Rosululloh menghisap racun dari kaki Abu Bakar dengan mulut beliau yang mulia. Subhanallah, sungguh cinta yang begitu indah. Ada lagi kisah lain saat Rosul berdakwah ke Thaif , bagaimana kaum Thaif bukannya menerima , tetapi melempari Rosul dengan batu sehingga kening beliau berdarah, tetapi apa balasan Rosul, dia membalas dengan doa agar suatu saat nanti keturunan kaum Thoif menjadi pengikutnya, Sungguh bukti cinta yang mendalam dari seorang lelaki mulia. Begitu banyak ragam para sahabat mengungkapkan cinta mereka kepada Rosul mulia itu. Ada begitu banyak cara para sahabat membuktikan kecintaan cinta mereka pada Rosululloh. Ada yang meniru cara berpakaian beliau, cara berjalan, cara membaca Alquran, bahkan cara atau gaya Rosul memarkir unta atau kudanya pun ditiru. Mengapa para sahabat melakukan semua itu. Itu adalah sebagai bentuk bukti kecintaan mereka kepada Rosullulloh.

Sementara kita, umatnya sekarang. Apa yang sudah kita lakukan sebagai bukti kecintaan kita pada Rosululloh ??? Sudahkah kita mengikuti semua sunnahnya ?

Kecintaan pada Rasulullah adalah cerminan kecintaan pada Alloh. Dan Alloh memperkuatnya dalam firman-firmannya;

"Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah... "(al-Hasyr: 7)

"Barang siapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling dari ketaatan itu, maka kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka." (an-Nisaa: 80)

"Sesungguhnya pada Rasulullah terdapat suri teladan yang baik bagimu, bagi orang-orang yang mengharapkan pertemuan dengan Allah dan hari akhirnya, serta mengingat Allah sebanyak-banyaknya." (al-Ahzab: 21)
Kembali pertanyaan itu . Sudahkah kita membuktikan kecintaan Rosul, sebagaimana Rosul sudah membuktikan sampai akhir hayatnya betapa beliau mencintai kita. Allah mengabadikan sifat beliau dalam firman-Nya: ''Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.'' (QS. 9: 128). Sudahkah kecintaan kita pada Rosul membawa kita menuju kecintaan pada Allah. Atau kita termasuk orang orang yang dimaksud Allah dalam QS. Attaubah : 24 ''Katakanlah, 'jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya'. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.'' Dalam hadit juga sudah dikatakan Anas bin Malik menceritakan bahwasanya Rasulullah bersabda: ''Tidaklah beriman seseorang di antara kalian, sehingga aku lebih ia cintai dari keluarganya, hartanya, dan dari semua manusia.'' (HR Muslim). Dalam riwayat yang lain dijelaskan bahwa mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi kecintaan kepada yang lainnya merupakan salah satu bentuk manisnya iman.

Ada dua cara untuk membuktikan cinta kita kepada Rosululloh, yaitu :

1. meneledani sikap dan perilakunya serta taat kepada perintahnya. Allah menjelaskan bahwa Rasulullah adalah suri teladan yang baik bagi umat manusia (QS. 33: 21). Karenanya, sebagai salah satu wujud kecintaan kepadanya kita wajib melaksanakan perintahnya, menjauhi larangannya, dan meneladaninya. Kedua, selalu merindukan dan mengingatnya. Orang yang merindukan Rasulullah akan selalu berusaha mengerjakan amalan-amalan yang beliau contohkan agar kelak dapat mendekatkan posisinya dengan Rasulullah.

2. Barang siapa yang mencintai Rasulullah akan senantiasa mengingatnya dalam setiap aktivitasnya dan selalu membaca shalawat atasnya. Mengenai bershalawat atas Nabi, Allah memerintahkan: ''Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.'' (QS. 33: 56). Wallahu a'lam bis-shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamua'laikum...