Rabu, 01 Juli 2009

Tiada Kata Malas Berolahraga Dalam Liburan

Jika saat ini kita berbicara tentang olahraga, barangkali momen olahraga bola-lah yang paling dinanti-nantikan para maniak olahraga Indonesia. Apalagi kali ini sangat berbeda daripada biasanya, negeri ini akan dikunjungi tim sepak bola favorit Inggris yang notabene-nya kita juluki mereka dengan nama the red devil. Siapakah mereka? Siapa lagi kalau bukan Manchaster United. Rasanya hampir setiap hari sudah kita melihat para bintang-bintang tim mereka mewarnai saluran pertelevisian kita dalam iklan salah satu vendor GSM ternama di Indonesia. Namun sayang, jika kita mau meneruskan obrolan antara tim Indonesia dan tim Manchaster United, rasanya tidak akan cukup untuk kita bahas disini.

Memang tak ada habisnya berita olahraga ini untuk diperbincangkan. Mulai dari intrik olahraganya hingga orang-orang yang bermain didalamnya menjadi suatu topik tersendiri yang tak kunjung bosan untuk terus diberitakan. Kini, mari kita menelisik lebih dalam tentang pentingnya olahraga itu sendiri. Pentingkah kita berolahraga? Apalagi jika dikaitkan dengan status kita sebagai sebagai seorang mahasiswa, yang akrab dengan jadwal yang sangat padat, mulai dari belajar hingga beraktivitas didalam dan diluar kampus. Sekali lagi, pentingkah kita berolahraga? Rasanya semua kegiatan tadi tidak akan bisa terlaksana secara optimal jika kita tidak berada pada stamina prima kita. Stamina yang prima tidak hanya bisa dapatkan dari pola makan yang kita jaga, namun diperlukan juga olahraga yang teratur.

Didalam sebuah hadits rasulullah telah disebutkan bahwa ada dua kenikmatan yang sering terlenakan oleh manusia. Dua kenikmatan itu adalah kesehatan dan waktu luang. Ya benar, Islam sangat memandang penting mengenai kesehatan sebagaimana rasul telah menjelaskannya pada hadits diatas. Kesehatan akan menentukan primanya stamina seseorang dalam melakukan suatu hal. Jika dalam situasi normal, ada seseorang yang cepat sekali lelah melakukan pekerjaannya, maka kesehatannya perlu dipertanyakan. Apalagi sebagai seorang mahasiswa, terkadang kita terlalu kebablasan untuk belajar jika menjelang ujian tanpa memperhatikan lagi bagaimana kondisi fisik kita. Akhirnya kelelahan demi kelelahan itu berakumulasi menjadi sebuah hal yang biasa kita sebut dengan penyakit. Entah itu berupa pusing, kelelahan, sampai demam.

Berkaitan dengan liburan, mungkin telah banyak artikel menarik yang isinya menjelaskan tentang bagaimana cara mengisi waktu tersebut. Ada artikel yang menyarankan kita untuk menambah kegiatan sosial kepada masyarakat, ada artikel yang menyarankan agar momentum liburan ini kita manfaatkan untuk berbakti kepada orang tua, ada artikel yang menyarankan kita untuk menambah softskill kita dibidang lainnya, dan masih banyak lagi artikel yang berisi saran-saran hal apa saja yang bisa kita lakukan saat liburan itu. Pada artikel kali ini, mari kita sedikit membahas sesuatu yang lebih mendasar lagi, suatu hal yang sangat kita perlukan sebelum melakukan hal-hal yang kita rencanakan pada liburan tersebut, yaitu tentang olahraga untuk menjaga kesehatan tubuh kita sendiri.

Seorang pemerhati masalah pendidikan dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Prof Dr Rahmiana Zein, mengatakan libur yang cukup banyak, dikhawatirkan dapat memicu generasi muda menjadi orang yang pemalas. Jika tadi kita berbicara tentang kesibukan, tampaknya berbicara tentang liburan ini pun bisa menyebabkan penyakit bagi tubuh kita. Liburan tidak menjadi masalah ketika kita memanfaatkannya untuk melakukan kegiatan produktif. Namun liburan akan menjadi masalah ketika kita tidak dapat memanfaatkannya dengan baik, sehingga kita cenderung untuk bermalas-malasan misalnya didepan komputer seharian untuk ber-social networking dengan kawan-kawan kita, tidur-tiduran dikamar kita, dan melakukan kegiatan-kegiatan tidak efektif lainnya yang tidak membuat tubuh kita melakukan metabolisme sebagaimana kita seharusnya pada saat beraktivitas normal.

Nabi Muhammad SAW pernah berkata bahwa “Muslim Kuat lebih dicintai Allah dibandingkan muslim yang lemah”. Pengertian Muslim yang kuat tentu multi-perspektif. Bukan hanya segi ruhani, namun juga dari fisik. Fisik yang kuat lebih dicintai oleh Allah daripada muslim yang mempunyai fisik yang lemah. Belumkah cukup kisah rasulullah yang berhasil mengalahkan seorang pegulat terkenal tanah arab untuk menjadikan dirinya masuk kedalam agama Islam? Ataukah kisah rasul yang menjadi seorang kepala negara disiang hari seperti seekor singa dan beribadah penuh kepada Allah seperti rahib malam harinya. Belum lagi kisah kegagahan para sahabatnya dalam perang yang mampu merubuhkan musuh-musuhnya dengan tebasan pedangnya. Bagaimana mungkin mereka melakukan semua hal itu tanpa ada fisik yang kuat dan iman yang sangat mendalam didalam hidupnya. Kontribusi mereka besar karena fisik yang mereka punya pun kuat.

Fisik yang kuat akan menunjang kita untuk dapat melakukan lebih banyak amal. Dengan fisik yang kuat, kita bisa melakukan kontribusi lebih untuk masyarakat sekitar kita selagi liburan panjang ini. Bagaimanakah cara membuat program olahraga untuk mahasiswa itu. Kuncinya adalah lakukan olahraga yang kita sukai dengan konsisten. Bisa dengan lari pagi, berenang, ataupun olahraga lainnya yang kita senangi. Menurut para ahli, olahraga yang paling baik itu minimal dilaksanakan tiga kali dalam seminggu. Buatlah program olahraga dengan teratur, dengan demikian liburan ini tetap menjadi momentum prima kita untuk melakukan banyak amal kebaikan. Tiada kata malas berolahraga dalam liburan. Selamat berolahraga dan terus bersemangat menambah amal kebaikan kita semua. Tiada kerja keras dapat terlaksana tanpa adanya fisik yang kuat.[]

taekwondo

~ oleh ryanalfiannoor di/pada Juni 28, 2009.



1 komentar:

Assalamua'laikum...